Ini tetang aku, kamu, dia dan meraka. Ini kisah kita yang dimulai dengan
sebuah kebohongan. Entah dari mana kebohongaan itu berasal namun kebohongan ini
berlajut kedalam hubungan kita yang begitu mengasyikan untuk dijalani..
Aku wanita biasa, lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana. Tidak cantik,
tinggi, pintar, aku hanya wanita biasa. Yang dicintai oleh orang-orang yang
biasa dan dibenci oleh mereka yang biasa juga. Tidak ada yang lebih dari hidup
ku. Semua wanita yang melihat ku, hanya akan berkata wanita biasa yang tidak
akan dapat cinta dari mereka yang luar biasa.
Dunia dan bahkan bumi tahu bahwa aku wanita biasa namun mampu membawa
perubahan bagi mereka yang merasa luar biasa dalam hidupnya. Aku Agril, mulai
masuk smp aku sudah dikenal di seluruh pelosok
sekolahan ku yang biasa itu dengan sebuah gelar yang teramat aneh yaitu Gadis
Penakluk Cinta. Bukan karena kecantikan ku atau karena aku pintar tapi karena
kenakalan yang aku buat dan karena banyak lelaki yang mereka suka namun malah
menyukaiku. Padahal aku hanyalah wanita biasa yang tomboy, itu kata
teman-temanku. Aku memang wanita biasa yang sangat nakal, namun nakal ku pada
tempatnya. Bukan sembarangan atau beradalan yang seperti mereka katakan. Beberapa dari wanita disekolahan ku meminta
bantuan ku, karena mereka tahu kalau aku terkenal disekolahan ku. Ada pada suatu
ketika seorang seniorku meminta bantuan ku.
“pink, (panggilan akrab ku) kamu teman dekat nya riko kan. Combaling aku
dong. Aku suka banget ma dia” kata deci seniorku.
“ya..ya.. besok aku bantuin ya ci”. Seminggu berlalu deci menanyakan
bagaimana perkembangannya. Namun apa yang terjadi riko malah menembak aku
didepan deci. Dia bahkan mengatakan sudah lama menyukaiku. Semenjak saat itu
tidak ada lagi yang meminta bantuan ku, karena mereka takut, nanti cowok yang
dia suka juga jadi suka sama aku. Sejak saat itu lah aku dikenal sebagai gadis
penakluk cinta.
Padahal aku hanya wanita biasa dan mereka juga tahu itu.
“hai agril, kamu sendrian” aku kenal suara itu, lalu ku lihat ke belakang. Itu
rian teman ku, kami kenal karena kami sama2 anak pramuka. “kelihatannya
bagaimana, apakah kamu lihat orang lain disebelahku selain kamu???”
“aku kan Cuma bertanya baik-baik kenapa harus jutek gitu sih?”
“maaf deh, gabung sini yuk. Aku lagi bete ni”
Percakapan itu berlanjut
hingga bel istirahat pun usai. Hari demi hari kami lalui dengan saling berbagi
kisah dan cerita. Lalu mulai saling jatuh cinta. Hari berlalu namun cinta yang
aku jalani bersama rian tak bertahan lama. Teman ku putri juga mencintai rian dan kelihatannya rian
juga mulai mencintai putri. Hingga akhirnya aku melepaskan rian.
Bulan berlalu, lalu aku mengenal sosok lelaki luar biasa di hidup ku yang
sangat biasa. Lelaki itu bernama Apri lelaki sempurna yang aku temukan semenjak
aku kenal cinta. Lalu aku mencintai dia setengah mati. Perjalanan untuk
mendapatkan cintanya yang sempurna sangatlah tidak mudah. Aku harus menyelusuri
seluruh pelosok negeri ku untuk mendapatkan cintanya. Apri lelaki itu tak pernah
muncul lagi setelah dia menampakan wajahnya pada ku sehingga aku jatuh cinta
padanya. Pencarian menemukan apri berhasil berkat bantuan teman-teman ku dan
bantuan sepupunya apri.
Cinta pun dimulai, dengan kata-kata yang begitu indah. ‘aku mencintaimu
seperti bulan mencintai malam, meski kadang tak muncul namun ia akan kembali
dengan sinar yang lebih terang.’ Sejenak kata-kata itu terasa sangat romantis
namun pada akirnya aku pun sadar cinta itu adalah maksud dari semua yang
terjadi padaku. Setahun perjalanan cinta ku apri pindah mengikuti ibu nya
keluar kota. Dan kami tidak pernah bertemu hingga satu tahun berikutnya, tidak
ada komunikasi sekalipun. Lalu aku mulai mencoba melupakan dia dan mencari
cinta baru yang biasa. Ketika hatiku ku mulai terbiasa tanpa kabar dari nya
namun dia datang dengan cinta yang sangat luar biasa. Hingga aku lupa bahwa ada
cinta yang biasa menanti ku.
Hingga aku tersadar cinta itu adalah petanda bahwa bulan tidak akan
bersinar lagi untuk ku. Bahwa kenyataan pahit harus aku terima ternyata
kehadiranmu telah kamu rencanakan hanya untuk menghapus luka dan air mata ku.
Setelah beberapa bulan aku
menikmati cinta yang luar biasa dari mu, kamu menghancurkan cinta
berkeping-keping. Seperti hujan meteor yang menghancurkan bumi. Kamu kenalkan
aku dengan sosok wanita yang sempurna itu sebagai kekasih baru mu. Dan kau
kenal kan aku pada nya sebagai wanita biasa yang ingin hadir dalam hidupmu. Ini
sungguh menyakitkan bagi ku. Namun cinta ini pada mu teramat dalam.
Hari berlalu, berganti bulan hingga tahun namun nama mu masih terukir
dihati ku, meski terkadang ada lelaki yang sempurna mencoba hadir dalam hidup
ku. Tapi itu semua tidak mampu menghilangakn rasa itu dari mu. Hingga pertemuan
terakhirku denganmu, aku masih mencintaimu. Meski aku bisa saja membuat mereka
menyukai ku. Namun apa gunanya sedangkan aku tidak suka itu. Meski aku bergelar
gadis penakluk cinta. Aku tidak mampu menaklukan cintanya apri.
Selepas dari masa SMP ku yang tergolong biasa, namun ada cinta yang luar
bisa pernah hadir disana. Dan hingga masuk masa SMA yang masih saja biasa. Tak
ada yang berubah, aku masih saja menjadi siswi yang nakal dan pemalas. Jujur
sebenarnya aku tidak terlalu bodoh. Karena ku masih pernah mendapatkan rengking
pertama semasa aku smp. Dan selama aku smp aku tidak pernah beranjak dari kursi
tiga besar ku. Namun pada masa SMA. Masa-masa sulit dan teramat sulit dalam
hidupku. Tak sekalipun aku mencoba menjadi sepuluh besar. Dan masa jaya ku sebagai gadis penakluk cinta pun mulai memudar, meski gelar itu masih ku
sandang.
Dan tak seorang pun lelaki yang ingin mencintai wanita biasa seperti ku,
termasuk seniorku. Aulia, dia bahkan merasa risih akan kehadiran ku. Namun aku
terus berusaha bukan untuk mendapatkan cinta darinya hanya sekedar mendapatkan
pembelaan dari dirinya. Karena dia tahu apa yang sebenarnya terjadi dan dia
tahu bahwa aku tidak pernah mencintainya dan dia juga tahu bahwa aku tidak
mencintai siapapun selama aku ada disana. Ini semua hanya karena ke cemburuan
seniorku, karena aku begitu dekat dengan kekasihnya. Bukan salah ku aku dekat
dengan bg megi, harusnya dia tahu status ku dengan bg megi adalah kakak adik.
Bukan sepasang kekasih. Namun dia terus melabrakku jika aku masih dekat dengan
bg megi. Aku tidak tahu bagaiman caranya agar dia yakin. Karena aku tidak punya
pacar disana dan dia juga tahu bahwa orang yang begitu dekat dengan ku hanya bg
megi. Akhirnya dengan terpaksa aku ambil jalan pintas agar aku tetap dekat
dengan bg megi namun tidak membuat pacarnya harus cemburu pada ku.
Pada malam itu bumi seakan terasa gempa dan dihebohkan oleh tindakan ku
yang salah. Malam itu adalah malam rabu awal dari hancurnya hidup ku. Aku mengirim
pesan dengan nomor baru pada bg aulia. Dengan berkata bahwa aku menyukainya. Dan
malam itu juga semua orang tahu bahwa pengirim pesan itu adalah aku. Hingga
banyak dari para seniorku yang mencoba menjauh dari kehidupan ku. Termasuk bg
megi. Harusnya dia yang selalu ada untuk ku, harusnya dia yang menghiburku.
Namun dia juga menghindar dari ku. Hanya satu orang senior yang tidak membenci
ku dia adalah bg ridho. Dia tidak membenci ku bukan karena dia sayang aku, tapi
karena dia memang orang yang baik. Lalu aku ceritakan semua yang aku alami pada
bg ridho. Bg ridho lah yang mencoba menjelaskan pada bg megi dan teman-temannya
yang lain.
“lalu kenapa agril pilih bg aulia yang agril nyatakan cinta, kenapa tidak
abg-abg yang lainnya??”
Sambil meneteskan air mata aku menjawab tanya bg ridho, “bg kan tau
bagaimana hubungan Agril dengan senior lainnya, bg rival bagi Agril adalah abg
sepupu karena kami berasal dari daerah yang sama, bg feri, bg andra, b g adi dan
yondra sudah punya pacar, sedangkan bg
imam dan bg koko adalah abg satu geng Agril, bg adio itu dicintai oleh dindi
teman dekat Agril, bahkan Agril yang jadi mak comblangnya. Kalau Agril juga
katakan cinta sama bg adio bisa-bisa Agril g dibenci semua senior tapi juga
dibenci oleh semua teman Agril. Lalu yang tinggal Cuma abg, bg megi dan bg
aulia. Agril tahu bg pacaran ma kak asri. Dan g mungkin kan, Agril malah nembak
bg megi. Sedangkan agril melakukan ini semua demi keluar dari masalah yang
agril hadapi dengan pacarnya bg megi. Jadi pilihan terakir Cuma bg aulia. Agril
benar g tahu kalo kakak disini ada yang suka dengan bg aulia meski mereka tidak
pacaran. Sumpah bg Agril g ada niat untuk merusak hubungan orang-orang disini” sambil
mengusap air mata yang terus mengalir dipipi ku.
Bg ridho merangkul pundak ku dengan lembut. “sudah dek, jangan menangis
lagi. Bg akan bantu adek mulihkan nama baik dek lagi.” Kata bg ridho sambil
menenangkan aku. Hati ku semakin teriris
mendengar perkataan bg ridho. Air mata terus mengalir dipipiku, seperti hujan
yang hendak membanjiri bumi ini.
“sudahlah dek, jangan menagis lagi donk. Mana adek abg yang dulu ceria itu?
Senyum donk...”
Aku mencoba mengukir senyum dibibir ku yang lebab oleh air mata. hari demi hari berlalu, satu persatu
masalahnya terlihat jelas.
Namun aku seakan mati jika berada dalam lingkungan itu. Aku tidak lagi
pernah semangat pergi sekolah meski asrama dan sekolah itu sangatlah dekat, aku
tidak pernah menikmati sarapan pagi. Dan aku juga tidak pernah lagi merasakan
makan siang bersama-sama, makan malam pun teman ku yang mengantar kan keasrama.
Aku sering sakit-sakitan. Tidak lagi mengikuti kegiatan-kegiatan. Aku tidak
lagi menemui bg megi maupun bg aulia. Bahkan bg ridho saja aku hindari.
Aku pasrah dengan semua tuduhan yang dilontarkan bg aulia pada ku. Aku
mundur dan aku menjauh dari semua kehidupan itu. Aku bahkan ingin pindah
sekolah pada saat itu namun keluarga ku tidak ada yang mengizinkan. Aku Agril wanita biasa yang mampu
membuat masalah luar biasa. Hingga menempatkan ku pada kematian semu.
Dan semua itu belum berakhir begitu saja, ternyata menghindarnya aku juga
menjadi masalah bagi mereka yang tidak suka melihat ku sedikt tenang. Mereka
juga ingin aku di benci dan dihindari oleh teman-teman dekatku. Satu persatu
teman ku hilang dan membenci ku. Hingga aku tahu jelasnya. Kebencian itu mereka
buat dari diri ku sendiri. Mereka memberi kesimpulan yang salah tentang
hidupku. Tentang cara aku mengambil keputusan.
Satu tahun berlalu begitu saja tanpa penjelasan yang jelas akan masalah
yang aku hadapi, bahkan waktu tidak mampu menghapus kesedihan itu tidak mampu
merubah pandangan mereka padaku. Meski aku telah menjelaskannya secara langsung
pada bg aulia, tentang yang sebenarnya. Aku juga telah menjelaskan pada bg
megi. Dan bg riho pun telah membantu. Kak asri pun telah ikut menenangkan jiwa
ku. Tapi semuanya tidak cukup ternyata.
Tidak terasa tahun-tahun selanjutnya berakhir tanpa kenangan yang indah
sedikitpun.
Menjelang akhir tahun ketiga aku di SMA, aku mendapatkan cinta yang
sangat-sangat biasa dari seorang lelaki yang biasa saja. Yang bernama erik
ekstrada. Erik, kisah itu bewal dari kerinduanku pada sosok teman lama ku yang
bernama erik ekstrada. Dengan bermodal nama lengkap dan daerah tempat dia
tinggal aku mulai mengetik nama erik ekstrada di situs pencarian pada jejaring
sosial facebook. Aku menemukan beberapa nama yang mirip namun hanya satu nama dan
tempat tinggalnya dekat dengan alamat yang aku punya. Ia bernama erik ekstrada.
Lelaki biasa dan bahkan teramat biasa untuk wanita yang biasa seperti aku. pertemuan
pertama pun dimulai. Aku bertemu di sebuah pantai di tempatku. Dan ternyata dia
bukan erik yang aku kenal, dia bukan erik ekstrada teman lama ku. Aku tidak
menyangka kalau dia akan mengajak aku bertemu namun dengan membawa teman yang
begitu banyak. Dari semua teman yang ia
kenalkan pada ku cuma satu orang yang membuat ku tertarik. Yaitu lelaki
berwajah biasa namun memiliki sifat yang luar biasa.
Seminggu aku mengenal erik ekstrada yang baru aku tahu bagaimana sifatnya.
Tepat pada sebulan kami kenalan dia menembakku. Dan pada saat itu aku memang
sangat butuh teman untuk berbagi cerita karena aku baru saja bertengkar dengan
sahabat-sahabat ku. Satu hal yang membuatku jadi tidak karuan, saat temannya
erik tahu kalau aku dan erik pacaran. Dia malah kelihatan tidak senang. Wajah
hadi terlihat seperti orang yang terheran. Hadi adalah lelaki yang berwajah
biasa namun memiliki sifat luar biasa.
*bersambung.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar